wargaenamdua.com -
Maraknya tindak kriminalitas maupun kenakalan remaja dalam penggunaan media sosial, Si Humas Polresta Sidoarjo masifkan edukasi ke masyarakat agar lebih bijak bermedia sosial.
Sejumlah pihak pun digandeng Polisi guna mensosialisasikan penggunaan media sosial secara tepat dan tidak mudah menyebar berita bohong atau hoaks. Termasuk berkolaborasi dengan netizen.
“Kali ini kami menggandeng netizen Sidoarjo, harapannya dapat masif mengedukasi masyarakat untuk bijak bermedia sosial. Nantinya kami juga akan turun ke sekolah-sekolah dan instansi terkait, agar generasi muda kita terselamatkan dari dampak negatif media sosial bila tidak tepat sasaran,” jelas Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, Kamis (25/5/2023).
Upaya masif polisi dalam mengedukasi masyarakat bijak bermedia sosial ini, tentu berpijak dari sejumlah kasus kriminalitas yang bermula dari media sosial. Seperti ajakan tawuran, ujaran kebencian, penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan, hingga bahaya perkenalan melalui aplikasi jejaring.
Ia menambahkan, bijak penggunaan media sosial pun sebagai upaya mewujudkan kondusifitas kamtibmas menghadapi tahun politik Pemilu 2024. “Jangan mudah masyarakat terpecah belah karena kepentingan kelompok, jangan mudah terhasut atau terprovokasi akan informasi yang belum tentu benar dan sebagainya,” tambahnya.
Amel, salah satu netizen Sidoarjo mengaku siap bersinergi dengan pihak kepolisian guna turut menjaga kondusifitas kamtibmas. Gandeng Netizen, Edukasi Masyarakat Bijak Bermedia Sosial
Maraknya tindak kriminalitas maupun kenakalan remaja dalam penggunaan media sosial, Si Humas Polresta Sidoarjo masifkan edukasi ke masyarakat agar lebih bijak bermedia sosial.
Sejumlah pihak pun digandeng Polisi guna mensosialisasikan penggunaan media sosial secara tepat dan tidak mudah menyebar berita bohong atau hoaks. Termasuk berkolaborasi dengan netizen.
“Kali ini kami menggandeng netizen Sidoarjo, harapannya dapat masif mengedukasi masyarakat untuk bijak bermedia sosial. Nantinya kami juga akan bekerjasama dengan instansi terkait, agar generasi muda kita terselamatkan dari dampak negatif media sosial bila tidak tepat sasaran,” jelas Ps. Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, Kamis (25/5/2023).
Upaya masif Polisi dalam mengedukasi masyarakat bijak bermedia sosial ini, tentu berpijak dari sejumlah kasus kriminalitas yang bermula dari media sosial. Seperti ajakan tawuran, ujaran kebencian, penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan, hingga bahaya perkenalan melalui aplikasi jejaring.
Ia menambahkan, bijak penggunaan media sosial pun sebagai upaya mewujudkan kondusifitas kamtibmas menghadapi tahun politik Pemilu 2024. “Jangan mudah masyarakat terpecah belah karena kepentingan kelompok, jangan mudah terhasut atau terprovokasi akan informasi yang belum tentu benar dan sebagainya,” tambahnya.
Amel, salah satu netizen Sidoarjo mengaku siap bersinergi dengan pihak Kepolisian guna turut menjaga kondusifitas kamtibmas. Yakni melalui penggunaan media sosial lebih tepat dan bijak.