wargaenamdua.com -
TRENGGALEK – Dengan berbagai upaya, Polres Trenggalek Polda Jatim mengajak masyarakat pro aktif menjaga keamanan wilayah agar senantiasa kondusif terutama menghadapi tahun politik dan Pemilu 2024 dimana tahapannya sudah mulai berjalan.
Baru-baru ini, Kepolisian Bumi Menak Sopal ini mengadakan gelar seni budaya yang mengambil tempat di pelataran Pasar Pon, Kabupaten Trenggalek.
Berbagai kesenian tradisional, live music hingga tari kreasi disuguhkan untuk menghibur masyarakat. Sabtu, (9/12).
Antusias masyarakat pun terbilang tinggi. Warga terlihat tumpek blek memadati area Pelataran Pasar Pon yang memang cukup luas.
Maklum saja, acara ini digelar bertepatan dengan malam akhir pekan dan banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk bersantai dan menikmati suasana di sekitar pasar Pon Trenggalek sembari menyaksikan hiburan yang disuguhkan.
Uniknya, salah satu kesenian yang ditampilkan adalah tari jaranan Turonggo yang dimainkan oleh anggota Polres Trenggalek bersama siswa Diktukba Polri Gel II T.A. 2023 SPN Polda Jatim yang kebetulan sedang mengikuti Latihan Kerja (Latja) di Polres Trenggalek.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. dalam sambutannya mengatakan, Gelar Seni Budaya ini merupakan rangkaian dari kegiatan dalam rangka Cooling System menuju Pemilu tahun 2024 yang aman dan damai.
“Dalam rangka cooling system ini sudah beberapa kegiatan kita laksanakan. Mulai dari pembagian bantuan sosial kepada warga tak mampu, bakti sosial dan kesehatan. Termasuk diantaranya adalah gelar seni budaya ini.”ujar AKBP Gathut.
Pagelaran itupun mendapat apresiasi dari Masyarakat khususnya para budayawan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Mereka menyebut Polres Trenggalek bukan hanya Polisi yang bertugas menjaga keamanan, namun juga peduli terhadap nilai luhur budaya yang ada di wilayah tugasnya.
“Menurut kami ini bukan hanya sekedar tontonan, tapi ini kepedulian Polisi di Trenggalek ini untuk kembali mengajak Masyarakat nguri – nguri budaya ketimuran yang tak pernah meninggalkan tepo sliro ( tenggang rasa ) dan kebersamaan termasuk demi keamanan,”ungkap salah satu budayawan asal Tulungagung yang juga hadir di Trenggalek itu. (*)